Kalian tahu nggak sih teman teman barang viral yang ternyata biasa saja. Di era digital saat ini, barang bisa viral hanya dalam hitungan jam. Mulai dari alat dapur, skincare, hingga gadget kecil yang diklaim “mengubah hidup”, bisa tiba-tiba mendominasi lini masa TikTok, Instagram, dan YouTube. Banyak dari produk ini tampak mengesankan dalam video, dengan narasi yang meyakinkan dan testimoni yang meledak-ledak.
Namun, ketika barang tersebut sampai di tangan konsumen, sering kali muncul perasaan kecewa. Barang viral yang ternyata biasa saja bukan hal langka, bahkan sudah jadi fenomena. Apa yang terlihat “wow” dalam video, nyatanya tidak selalu sebanding dengan harga atau klaim yang dibawa.
Fenomena ini terjadi karena strategi pemasaran berbasis FOMO (Fear of Missing Out) dan endorsement berantai yang membuat barang tampak sangat diinginkan. Sayangnya, tak semua orang menyadari bahwa tidak semua barang viral benar-benar revolusioner. Banyak dari mereka hanyalah produk biasa yang dibungkus dengan narasi luar biasa.
Contoh Barang Viral yang Ternyata Biasa Saja
Beberapa contoh nyata bisa memperjelas bagaimana barang viral ternyata overhyped. Salah satunya adalah botol air dengan LED yang menyala saat kita kurang minum. Awalnya terdengar inovatif, tapi pada praktiknya, fitur itu tidak jauh beda dengan alarm biasa di ponsel. Harganya pun jauh lebih mahal dari botol biasa.
Contoh lain adalah alat pencabut bulu hidung elektrik yang sempat viral karena dinilai lebih cepat dan rapi. Padahal, efektivitasnya tidak jauh beda dengan alat manual yang harganya sepersepuluhnya. Bahkan, beberapa pengguna melaporkan sensasi sakit yang lebih parah setelah pemakaian.
Lalu ada juga alat pel lipat otomatis yang viral karena disebut bisa “menyapu sekaligus mengepel tanpa perlu sentuhan tangan”. Tapi ketika dicoba, sistem lipatnya tidak selalu berfungsi dengan mulus dan justru memakan waktu lebih lama daripada pel manual biasa. Ini hanya sebagian kecil dari barang viral yang sebenarnya tak terlalu spesial jika dilihat dari fungsi dan hasil akhir.
Langkah Langkah Menilai Barang Viral Secara Objektif
Agar tidak terjebak hype barang viral yang ternyata biasa saja, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan sebelum membeli:
1. Barang Viral yang Ternyata Biasa Saja Cari Review dari Pengguna Nyata
Jangan langsung percaya video promosi. Cek review dari forum atau YouTube yang memberikan pandangan jujur, lengkap dengan kelebihan dan kekurangan produk.
2. BandingkanBarang Viral yang Ternyata Biasa Saja dengan Produk Serupa di Pasaran
Lihat apakah fungsi barang itu bisa digantikan oleh alat yang lebih murah. Bandingkan spesifikasi dan fitur agar tidak membayar lebih hanya karena “tren”.
3. Tunda Pembelian Selama Beberapa Hari
Jangan buru-buru beli hanya karena takut ketinggalan tren. Tunggu beberapa hari, lalu lihat apakah kamu masih menginginkannya. Jika tidak, berarti kamu hanya tergoda sesaat.
4. Cek Rating dan Komentar Pembeli di Marketplace
Baca pengalaman langsung dari pembeli lain. Rating tinggi saja tidak cukup perhatikan juga komentar negatif agar tahu potensi masalahnya.
5. Pertimbangkan Fungsi Jangka Panjang Barang
Tanyakan pada diri sendiri: “Apakah barang ini akan berguna enam bulan ke depan?” Jika jawabannya tidak jelas, mungkin itu bukan pembelian yang bijak.
Kesimpulan
Barang viral tidak selalu buruk, tapi tidak semuanya layak dibeli hanya karena sedang tren. Banyak dari produk yang viral hanya menang dalam pemasaran, bukan dalam kualitas atau fungsi.
Sebelum mengeluarkan uang, penting untuk riset dan menilai kegunaan produk secara realistis. Dengan begitu, kita bisa jadi konsumen yang cerdas dan tidak terjebak dalam pusaran “hype” yang singkat.